Remaja adalah masa peralihan dari anak anak menuju dewasa. Di masa ini tak jarang muncul berbagai masalah, baik itu masalah keluarga, lingkingan pertemanan, pendidikan maupun masalah percintaan. Di masa peralihan ini, banyak dari kita kaum remaja yang tidak jarang terjebak dalam masalah percintaan. Begitu pula dengan diriku, Kasandra Putri atau yang lebih akrab di panggil Kasandra, remaja yang baru berusia 16 tahun yang beraninya terjun ke dunia percintaan dan merasakan bagaimana rasanya terombang ambing di lautan cinta.
Semua bermula ketika diriku yang penasaran bagaimana rasanya jatuh cinta memberanikan diri untuk membuka pintu hati dan menjalin sebuah hubungan dengan laki laki. Darma asmanya, dia adalah lelaki yang mampu membuat ku percaya untuk membuka pintuku, laki laki yang mampu meyakinkanku bahwa cintanya hanyalah untukku, dan ia adalah laki laki yang mampu membuat hidup ku berwarna dan mengubahnya menjadi kelabu.
Damar adalah lelaki yang aku kenal melalui grup tim game online di WhatsApp. Ia adalah salah satu owner atau penanggung jawab tim game tersebut. Damar adalah lelaki yang tampil sederhana, periang, penuh semangat, mudah membuat orang merasa nyaman bila berada di dekatnya, Damar juga sosok bekerja keras dan bertanggung jawab hal ini terbukti dari tim game yang ia pegang adalah tim terbaik kedua di daerahnya.
Jujur ini adalah pertama kali aku mengenal laki laki terlebih laki laki itu seperti Damar. Damar memiliki aura yang berbeda dari kebanyakan laki laki. Rasa tanggung jawab dan kedewasaannya terpancar sangat kuat dari dalam dirinya. Saat kebanyakan laki laki menilai perempuan dari segi fisik dan kecantikan wajah, hanya Damar lah yang tak pernah memandang itu semua. Terbesit harapan di hatiku, semoga suatu hari nanti aku bisa mempunyai pendamping hidup seperti Damar walau terkesan memaksa tapi meminta adalah hal yang wajar bukan?
Damar mengajari ku cara bermain game yang bener di malam saat pertama kali kita di pertemukan, aku kira Damar akan membanggakan dirinya karena sudah jelas ia lebih handal dalam dunia game ketimbang diriku. Tapi Damar mengajariku dengan amat amat sabar tidak pernah sekalipun ia melontarkan kata kata kasar walau aku acap tak mengerti tentang game itu. Tak jarang pula Damar membuat lelucon di tengah tengah permainan game dan membuat ku tertawa hingga terbahak bahak. Malam itu, malam pertama aku di buat bahagia oleh seorang laki laki yang aku pun tak tau di mana dia berada. Damar, jika aku di izinkan berbohong, maka aku berbohong jika aku tak senang di pertemuka oleh dirimu malam itu.
Malam berikutnya, aku dan Damar seperti sudah dalam satu jalur takdir, aku kembali bermain game bersamanya dan ini adalah momen yang mempererat kemistri kita berdua. Sikap nya sama sekali tidak berbeda dari awal kita berjumpa. Damar semakin ceria dan semakin memberi kesan hangat bila ku terus mendengar suaranya. Diri nya seolah berkata “Hai gadis cantik nan rupawan, mari ikutlah dengan ku sang pangeran, akan ku buat hidup mu yang usap menjadi banyak harmoni dan keindahan”. Ahh Damar, kau adalah laki laki pertama yang membuat ku mengerti apa itu cinta.
Tiga hari sudah aku mengenal Damar dan di saat yang bersamaan, aku berulang tahun yang ke 17. Aku sudah memberi tahu Damar tempo hari bahwa, aku akan berulang tahun dan aku sangat berharap mengucapkan selamat darinya. Pagi berganti siang, siang berganti malam, Damar belum menampakkan dirinya, seharusnya ini akan menjadi istimewa tapi yang ku telan malah pil kecewa. Saat lima menit sebelum berganti hari, dering ponsel mengagetkan ku. Entah harus marah atau pun senang tapi Damar berhasil mematahkan pikiran ku bahwa ia akan pergi meninggalkanku saat hari ulang tahunku.
Damar memanjatkan doa sederhana, semoga aku akan selalu bahagia katanya, ia juga berusaha menghiburku kembali karena aku sedikit kesal padanya. Tidak dapat dipungkiri bahwa Damar membuatku sedikit kecewa. Damar menyanyikan sebuah lagu dan itulah caranya mengungkapkan perasaannya padaku. Tepat di hari ulang tahun, Damar menjadi hadiah paling indah dalam hidupku. Umur ku sudah 17 tahun dan saat itu juga Damar menjadi kekasih ku.
Hari hari ku jauh lebih menyenangkan semenjak Damar menjadi kekasihku, banyak canda tawa yang telah tercipta oleh kita berdua di umur dan hubungan yang masih terbilang muda. Damar selalu membuatku jatuh ke dalam keromantisannya dan kerap membuatku tertawa karena kejenakaannya. Tapi hal itu tidak berlangsung lama. Baik kata anak muda, hubungan tidak akan berjalan lama bila mulus mulus saja, harus ada sedikit perkelahian agar cinta semakin berwarna
Tepat saat hubungan kami baru menginjak tiga minggu lamanya, sudah ada badai besar yang berusaha merusaknya. Iya, wanita dari masa lalu Damar tiba tiba saja menampakkan dirinya, bak tersambar petir di siang hari, wanita itu datang dengan penuh emosi, melontarkan kata kata kasar atau bahasa bahasa yang ku tak ingin menyenangkan dalam hatiku dan tak pandang bulu aku siapa, demi merebut kembali lelaki ujarnya.
Ia menuduhku merebut Damar dari hidupnya, aku yang tidak tau menau tentang masa lalu Damar merasa tertampar oleh kenyataan. Wanita itu mengaku bahwa, dirinya adalah kekasih Damar yang sebenarnya sementara aku? Entah lah, dia menyebutku sebagai wanita murahan direbut kekasih orangnya.
Hatiku hancur, aku bak seperti mimpi menaiki wahana roler coster, pertama aku di buat di ujung puncak kebahagiaan comedian di hempaskan dalam jurang kekecewaan. Aku merasa di bohongi oleh Damar, mengapa saat aku baru saja mengenal kebahagiaan cinta justru malah berpapasan dengan masa lalu Damar yang mengerikan.
Aku meminta Damar untuk menyudahi hubungan ini saja, tapi Damar menahan ku pergi dan jujur saja aku pun tak ingin kehilangan dia. Aku meminta Damar untuk sejenak beristirahat dengan hubungan dirinya. Aku akan menyenangkan diri, sedangkan Damar? Entah lah, aku harap dia akan menjelaskan kepada wanita itu siapa aku dan bagaimana hubungan kita sekarang.
Dua hari setelah kejadian itu, akhirnya dia kembali menghubungi ku, sempat ku tolak kedatangannya namun Damar terus memohon agar aku mau mendengarkannya. Ia sudah menjelaskan semua tentang kita pada perempuan itu, dan Damar juga memberi tahu ku siapa sebenarnya wanita itu. Ia adalah mantan kekasih Damar yang sampai sekarang masih mencintainya, Damar tidak ambil pusing karena Damar sekarang hanya mencintaiku. Iya, dia berkata bahwa aku lah sang pengisi hati nya yang telah lama kosong di tinggal oleh tuannya.
Aku menjadi lega karena berkat kebijaksanaan Damar hubungan kami menjadi kembali baik seperti semula, bahkan Damar semakin memperlihatkan sisi lembut dan manjanya. Tapi, tak menutup kemungkinan kepercayaan ku pada Damar tidak sepenuhnya seperti dulu. Bak kata pepatah, piring yang sudah retak tidak akan bisa kembali seperti semula
Berbulan bulan aku menjalani hubungan dengan Damar. Hubungan kami memang sering mengalami pertengkaran namun kami berhasil menyelesaikannya. Rasa sayangku ke Damar semakin dalam dan terus membesar. Apapun yang ia katakan tak sanggup ku tolak dan benar aku selalu menuruti perkataanya. Dunia ku seperti di genggam dan di kendalikan oleh Damar.
Lebih parahnya lagi, Damar kerap memintaku melucuti bajuku dan berpose telanjang dada lalu mengirimkan padanya kepadanya. Aku tak bisa menolak, suaranya bak matra sihir yang tak dapat ku hindari. Aku tahu hubungan kami ini sudah tak sehat lagi, tapi apa mau di kata cinta ku padanya menutup mata ku akan dosa dan perbuatan yang salah.
Aku telah memberikan semuanya pada Damar, hidupku, keperawanan ku walau tidak melakukan tindakan tapi tetap saja aku di lecehkan secara virtual. Aku memberikan diri menetang perbuatan Damar, namun justru sikap Damar yang mendadak berubah kepadaku. Hatiku hancur sehancurnya patah berkeping keping, perih luka sana sini, laki laki yang ku anggap sebagai pahlawan dan sumber kebahagiaan justru ia yang telah melucuti pekerawanan.
Semakin hari jarak di antara kita semakin terasa, semenjak aku menentang perbuatan Damar, ia menjadi bersikap cuek dan acuh tak acuh terhadap ku, Damar juga sudah jarang memanggilku dengan sebutan kesayangannya. Dirinya semakin berdalih bahwa ia sibuk menjalani dunia gamenya, tak pernah ada kata sayang lagi di antara kita. Kini aku di matanya, hanya sebatas unyahan permen karet yang sudah tak berasa.
Aku tidak ingin mengakhirinya, aku berusaha menjaga agar hubungan kami tetap baik baik saja, aku berusaha meyakinkan Damar bahwa aku masih mencintainya dan tak ingin berpisah dengannya. Namun apalah daya, Damar sudah tidak tertarik lagi dengan diriku dan tak lagi mau mengisap ku yang sudah tidak berasa. Damar pergi dengan cinta baru nya meninggalkan aku dengan segala luka dan patah pada hati dan luka jiwa.
Damar, terimakasih atas semua kebahagiaan yang pernah kau berikan, sempat aku berfikir bahwa, kau lelaki biasa dan dapat di andalkan ternyata kau sama saja seperti semua laki laki yang ada di luar sana. Bagi mu perempuan hanya pemuas nafsu dan tempat pelampiasan penat saja. Soal cinta? Ah itu hanya uang muka saja agar aku mau mengikuti semua kata kata manisnya.
Selamat tinggal Damar, terimakasih sudah membuatku memetik kebahagiaan dan membuatku jatuh dalam hitamnya dunia percintaan. Terimakasih sudah mencintai tubuhku dan membuat pilu hatiku.
Pesan Moral :

0 Komentar