doc/google
Abdurrahman Wahid yang sering diketahui dengan panggilan Gus Dur dikenal sebagai seorang tokoh agama, cendekiawan, dan politisi Indonesia yang pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia pada tahun 1999 hingga 2001. Pemikiran dan kepemimpinannya diakui secara luas karena pendekatan yang inklusif dan toleran terhadap agama dan keberagaman.
Pemikiran Gus Dur menekankan pentingnya dialog antaragama dan interaksi antarbudaya. Ia mempromosikan toleransi dan menghormati perbedaan keyakinan sebagai landasan bagi masyarakat yang harmonis. Pemikirannya juga menyoroti nilai-nilai kemanusiaan, hak asasi manusia, dan perdamaian.
Sebagai seorang pemimpin, Gus Dur dikenal karena demokratis dan berkomitmen pada nilai-nilai keadilan sosial. Ia berjuang untuk meningkatkan hak-hak warga negara, melindungi minoritas, dan memperjuangkan kebebasan berpendapat.
Gus Dur juga menonjolkan kebijaksanaan dan pendekatan nonkonfrontasional dalam menyelesaikan konflik dan tantangan politik. Ia mengutamakan dialog dan kompromi sebagai cara untuk mencapai konsensus dan perdamaian.
9 Nilai Utama Gus Dur
1. Ketauhidan
Ketauhidan yang bersifat ilahi itu diwujudkan dalam perilaku dan perjuangan sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan.
2. Kemanusiaan
Dengan pandangan inilah, Gus Dur membela kemanusiaan tanpa syarat.
3. Keadilan
Sepanjang hidupnya, Gus Dur rela dan mengambil tanggungjawab itu, ia berpikir dan berjuang untuk menciptakan keadilan di tengah-tengah masyarakat.
4. Kesetaraan
Nilai kesetaraan ini, sepanjang kehidupan Gus Dur, tampak jelas ketika melakukan pembelaan dan pemihakan terhadap kaum tertindas dan dilemahkan, termasuk di dalamnya adalah kelompok minoritas dan kaum marjinal.
5. Pembebasan
Dengan nilai pembebasan ini, Gus Dur selalu mendorong dan memfasilitasi tumbuhnya jiwa-jiwa merdeka yang mampu membebaskan dirinya dan manusia lain.
6. Kesederhanaan
Kesederhanaan Gus Dur dalam segala aspek kehidupannya menjadi pembelajaran dan keteladanan.
7. Persaudaraan
Sepanjang hidupnya, Gus Dur memberi teladan dan menekankan pentingnya menjunjung tinggi persaudaraan dalam masyarakat, bahkan terhadap yang berbeda keyakinan dan pemikiran.
8. Keksatriaan
Keksatriaan yang dimiliki Gus Dur mengedepankan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalani proses, seberat apapun, serta dalam menyikapi hasil yang dicapainya.
9. Kearifan Tradisi
Gus Dur menggerakkan kearifan tradisi dan menjadikannya sebagai sumber gagasan dan pijakan sosial-budaya-politik dalam membumikan keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan, tanpa kehilangan sikap terbuka dan progresif terhadap perkembangan peradaban.
Meskipun masa kepemimpinannya sebagai Presiden terbilang singkat, warisan pemikiran dan inspirasinya tetap berlanjut di kalangan masyarakat Indonesia dan dunia internasional.
Kiai Haji Abdurrahman Wahid (Gus Dur) selalu mengemas pemikiran, gagasan, ide-idenya, pemihakan kepada masyarakat bawah itu dengan dua dasar utama yakni nilai-nilai agama dan nilai-nilai kemanusiaan.
Yang menjadi keteladanan Gus Dur yakni pertama, Menghabiskan Hidup untuk Kemaslahatan Bersama dan Perjuangan kedua, Memperjuangkan Kemanusiaan, Keadilan, dan Kesetaraan Ketiga, Istiqomah dan Amanah keempat, Melindungi Hak-Hak Dasar Manusia kelima, Ketulusan.
Papua Tengah, 04 Agust 2023

0 Komentar